PUSARAN.CO – Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI Prof. Amien Suyitno berkesempatan mengunjungi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo pada Rabu (06/4). Amien yang juga didampingi oleh Kepala BDK Surabaya H. Japar diterima oleh Kepala Kankemenag Sidoarjo Moh. Arwani dan Kasubag TU Rohmat Nasrudin serta Fuady selaku panitia pelaksana Pelatihan Metodologi Pembelajaran.
Pada saat yang bersamaan, BDK Surabaya sedang menyelenggarakan Pelatihan Metodologi Pembelajaran wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo yang dilaksanakan di Aula mulai 4-7 April 2023. Dalam kesempatan itu, Prof. Amien akan menyampaikan materi sekaligus program yang akan dijalankan oleh lembaga yang dulunya dikenal dengan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Perlu diketahui bahwa Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI telah bertransformasi menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kementerian Agama RI melalui Perpres No. 12 Tahun 2023 yang ditandatangani presiden RI pada 26 Januari 2023 lalu. Dengan demikian Badan Moderasi Beragama salah satu bagian dari Organisasi Tata Kerja (Ortaker) Kementerian Agama yang menjadi angin segar bagi pegiat moderasi untuk menjalankan tugas sesuai visi dan misinya.
Di hadapan peserta pelatihan, Amien menyampaikan profil singkat tentang Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM sekaligus empat program yang akan dijalankan. Pertama, transformasi digital, kelembagaan, dan sarana-prasarana. Kedua, pemetaan dan penataan SDM. “Hal ini penting karena berkaitan dengan pembinaan sumber daya manusia. Ke depan, ASN Kemenag akan dipetakan berdasarkan manajemen talenta, sehingga akan menjadi bank SDM.” ujar S3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Ketiga, penguatan baseline kebijakan bidang agama dan layanan keagamaan. Keempat, yaitu meningkatkan Jaminan Mutu dan Zona Integritas (Jamu Zotas).
“Nah, dalam empat program utama ini yang menjadi core business-nya nanti adalah memastikan transformasi kelembagaan. Itu ditandai salah satunya adalah Puslitbang 1 yang berubah menjadi Pusat Moderasi Beragama,” tuturnya. (Rls)
