AGAMANews

BERANDA BERITA PROFIL REGULASI POJOK ZI DATA MEDIA UNIT KERJA LINK TERKAIT PPID DUMAS INFO PUBLIK Penguatan Kader MB, Kakanwil Minta Umat Jaga Tempat Ibadah dari Kepentingan Politik

PUSARAN.CO– Untuk menguatkan kader dalam Moderasi Beragama, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Penguatan Kader Moderasi Beragama, Selasa (9/5) di Hall Conventions Harris Surabaya.

Saat membuka acara, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Husnul Maram menyampaikan pesan Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas agar menjaga masjid dan tempat ibadah lainnya dari kepentingan politik.

“Jaga masjid dan tempat ibadah untuk tempat beribadah bukan untuk gontok-gontokan. Sterilkan dari kepentingan politik. Amankan semua tempat ibadah dari kepentingan-kepentingan politik praktis, ” pesan Kakanwil pada ratusan peserta Penguatan Kader MB.

Acara yang dikemas dengan halal bihalal syawal 1444 H ini juga mengundang Rektor UINSA Surabaya, Akh. Muzakki sebagai narasumber.

Muzakki menuturkan, saat ini umat beragama dihadapkan pada dua tantangan, diantaranya consumer culture dan realitas yang berlimpah.

“Kalau dulu berlaku pepatah, Ajining Diri Saka Lathi, Ajing Raga Saka Busana yang artinya Harga Diri seseorang ditentukan oleh ucapan, kehormatan seseorang ditampilkan melalui penampilan/ busana. Tapi saat ini yang berlaku adalah ajining diri dari konsumsi, apa yang sering dia konsumsi, ” tuturnya.

Tantangan beragama kedua, terang rektor adalah berada ditengah realitas yang berlimpah. Banyak sekali informasi yang diproduksi setiap waktu. ” Karena itu, perlu kehati-hatian dalam menerima sebuah informasi, karena banyak sekali informasi palsu yang beredar saat ini, ” tambahnya.

Ia menambahkan, banyak sekali umat beragama yang menggunakan media sosial dengan konten-konten yang mencekoki umat dengan pemikiran yang keras dan radikal. Pada kondisi seperti inilah, tambah ia perlu upaya kreatif membuat konten-konten agama yang moderat rahmatan lil’alamin. .

Rektor menjelaskan, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh seorang aktor Moderasi Beragama, yakni tidak meninggalkan sumber produksi pengetahuan dan keilmuan Islam populer seperti kajian kitab kuning dan majelis taklim, selain buku dan jurnal.

Kedua, tutur rektor adalah jangan meninggalkan khutbah maupun ceramah, serta ketiga harus aktif memainkan sosmed.

Karena itu, pungkas profesor perlu upaya sinergi dengan berbagai pihak agar tercipta sikap beragama yang moderat, diantaranya dengan lembaga keagamaan, tokoh agama serta lembaga pendidikan. ( RLS )

Related Posts

Leave Comment