AGAMA

Serukan Best Practice, Pesan Kepala Kemenag di MTsN 1 Trenggalek

PUSARAN.CO– Rabu (3/5), Kakankemenag Kabupaten Trenggalek, Muhtar Hazawawi menghadiri undangan Halal Bi Halal di MTsN 1 Trenggalek. Didampingi Kasi Pendma, Ahmad Sanusi, Pengawas Madrasah, Ari Wiyanto, dan ketua Komite Mundir. Pejabat Kemenag Trenggalek yang belum lama dilantik ini mengisi acara Halal Bi Halal dengan mengusung tema “Best Practice”. Pemilihan topik ini sebagai wujud jawaban langsung atas permintaan kepala madrasah di saat menyampaikan sambutan di sesi sebelumnya. Best Practice yang dimaksud adalah terkait dengan pengembangan MTs Negeri 1 Trenggalek ke depannya.

Mengawali penyampaian materi, pria asli Madiun ini banyak memancing segenap yang hadir untuk tersenyum atau bahkan tertawa. Hal ini menjadikan warga madrasah tak sempat terserang kantuk, meskipun kegiatan berlangsung sudah selepas Dhuhur. Berkaca dari salah satu MTs di Malang yang terkenal dengan kemajuannya, Muhtar Hazawawi menyampaikan beberapa tip atau strategi.  Setidaknya ada lima strategi mengembangkan MTs ke taraf yang lebih maju antara lain :

  • Perkuat Branding

“Di Malang, branding itu nomer satu,”ungkapnya. Tak ubahnya seperti orang jualan, sebuah lembaga pendidikan juga dituntut untuk bergiat dalam marketing. Keberadaan teknologi informasi yang terus berkembang sangat menunjang marketing online untuk memasarkan (memopulerkan) madrasah. Maka penguasaan dan penggunaan secara optimal keberadaan sosial media sangat penting untuk menyebarluaskan keberadaan madrasah kepada masyarakat secara lebih luas. Kepala Kemenag yang dilantik per tanggal 3 April ini banyak mencontohkan keberadaan MTs Negeri 1 Malang karena Ia pernah menjadi orang nomer satu di Kemenag Kota Malang. Saat ini madrasah tersebut memiliki murid tidak hanya di lingkup kabupaten sekitar, tetapi sudah lintas propinsi.

  • Benahi Fisik Madrasah

Poin kedua ini juga sedikit banyak dibandingkan dengan keberadaan MTs yang terletak di Jalan Bandung Kota Malang tersebut. Ada beberapa kesamaan antara kedua lembaga. Maka dengan beberapa kesamaan tersebut, MTs yang terletak di jantung kota Trenggalek ini juga sangat potensial untuk dikembangkan. Selanjutnya, pimpinan Kemenag Trenggalek ini menyarankan agar tampilan muka MTs Negeri 1 untuk segera dibenahi, karena “kemasan itu penting,” demikian Muhtar Hazawawi berargumen. Ia membandingkan dengan keberadaan kantor bank. Di kantor bank bagian depan selalu menarik dan paling menarik dibanding dengan bagian kantor yang lain. Maka, untuk pembenahan muka MTs Negeri 1 Trenggalek, perlu ditangani secara lebih profesional. Jika perlu, mengundang tim ahli yang pernah menangani pembangunan di MTs yang menjadi percontohan.

  • Tingkatkan SDM

Dengan sesekali diselingi guyonan ringan, Kakan Kemenag menekankan perlunya peningkatan SDM. Peningkatan strata pendidikan adalah faktor berikutnya yang dibahas oleh pejabat nomor satu di Kemenag Trenggalek saat ini. Ia menyarankan untuk kepada para guru MTs Negeri 1 untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Bagi guru yang sudah S-1, agar melanjutkan ke jenjang S-2, dan bagi yang sudah S-2 agar bisa melanjutkan ke jenjang S-3. Ia pun menyebut-nyebut Jamaluddin Malik dengan kegiatan disertasi, seakan memprovokasi sang kepala madrasah untuk bersegera melanjutkan pendidikannya.

  • Pelayanan Prima

Masih mengacu kepada keberadaan MTsN 1 Malang, Muhtar Hazawawi menekankan pentingnya mewujudkan pelayanan prima kepada murid dan wali murid. Prinsip Khidmah (pelayanan) kepada peserta didik perlu diwujudkan oleh guru maupun karyawan. Dengan terwujudnya pelayanan yang maksimal akan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan wali murid kepada lembaga.

  • Perkuat Networking

Poin berikutnya yang tidak kalah penting adalah networking (berjejaring). Lembaga perlu meningkatkan networking kepada segenap pihak. Baik itu yang masih dalam lingkup kementerian agama, maupun yang di luar kementerian agama. Networking akan bernilai guna untuk pengembangan fisik madrasah, jika itu dilakukan kepada struktural Kemenag Pusat yang mempunyai otoritas di bidang fisik. Networking dengan Lembaga Pendidikan tinggi (PTN) juga menjadi kebutuhan. Karena seringkali perlombaan di tingkat MTs dalam KSM itu juga melibatkan perguruan tinggi. (RLS)

Related Posts

Leave Comment